MAJALENGKA, (PR). - Eros (14) anak pasangan Enas serta Hasan warga Blok Jagreug, Desa Sukawana, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka yang alami masalah jiwa sangat terpaksa dirantai argumennya apabila dilewatkan kerap mengakibatkan kerusakan barang atau perlengkapan rumah tangga.
Saat ini sisi kaki kanan Eros dirantai selama lebih kurang 30 cm di belakang tempat tinggal orangtuanya dan neneknya. Tidak jauh dari pas Eros dirantai ada saluran air dari Bendung Kamun. Sedang tangan serta kaki kanannya dilewatkan leluasa supaya dapat bergerak saat menginginkan makan atau minum.
Dibagian samping badannya ada pohon pepaya yang telah cukup tinggi dan tikar yang setiap ujungnya diikat memanjang ke samping, mungkin saja untuk berteduh apabila sinar matahari atau waktu matahari nampak dari arah tumur.
Sesekali dia berteriak walau tidak terang teriakannya. Teriakan itu, kata orangtuanya nampak apabila salah satunya apabila menginginkan makan atau apabila penyakitnya tengah kumat.
Berdasarkan penjelasan Neneknya Iwik serta ibunya Enas, sinyal tanda Eros alami masalah jiwa telah nampak mulai sejak masihlah bayi usia dua bulanan. Saat lahir keadaan matanya selalu ke atas serta warnanya terlihat keputihan seperti berlendir dan semua badannya berwarna kuning.
Waktu itu keluarganya selekasnya membawa Eros ke dokter serta melakukan perawatan sekian kali di Tempat tinggal Sakit Cideres dan RSUD Majalengka, sampai satu waktu dinyatakan sehat. Tetapi selang beberapa saat badannya kembali panas serta kembali melakukan perawatan.
“Pernah geus paeh, geus disirah ngalerkeun, saat rek dimandian leungeunna ngerejet deui tuluy ku indungna dibere susu kanu sendok, tos kitu hirup deui. (Dia pernah dinyatakan wafat, sudah ditidurkan ke arah utara, saat bakal dimandikan ujung tangannya bergerak, demikian di ketahui bergerak ibunya selekasnya berikan ASI lewat sendok, sampai pada akhirnya dinyatakan hidup kembali), ” ungkap Iwik.
Tetapi, menurut Iwik, tingkah laku bayi seakan tak lumrah, dia kerap menangis terlalu berlebih, tak seperti bayi-bayi yang lain. Orang pandai menyampaikan bila cucunya kemasukan satu setan serta akan tidak dapat sembuh.
“Cenah ayeuna mah setana oge geus lima, beuki loba beuki hese dicageurkeun (tuturnya saat ini setan yang masuk ke badan Eros telah ada lima, makin susah untuk sembuh), ” tutur Iwik.
Makin besar, tingkah laku Eros makin memprihatinkan, apabila kakinya tak dirantai jadi dia pergi kemana saja serta mengakibatkan kerusakan barang yang ada dirumah atau barang punya orang lain. Jemuran tetangga di ambil lalu dibuang, barang yang ada di depan tempat tinggal orang di ambil serta dibuang ke aliran sungai. Kasur yang ada dirumah dibakar bahkan juga satu waktu pernah membakar traktor sampai rantai traktor rontok.
“Sudah malu dengan tetangga serta warga lain, orang-rang sering ngomel serta datang ke tempat tinggal minta pengganti barang lantaran barangnya dibuang atau di rusak cucu saya. Lama kelamaan kami kerepotan harsu ganti barang tetangga desa, ” kata Iwik.
Menurut Enas, di rumahpun apabila didekatkan dengan dinding tembok jadi dinding dirusak dicakari sampai berlubang, lantaran kukunya begitu kuat.
“Barang-barang rusak, ” kata Enas.
Keluarga, menurut dia, telah terus-terusan berusaha menyembuhkan ke beberapa dokter, pakar syaraf, serta dokter yang lain dan pada orang pandai. Kebanyakan orang pandai yang yang di ketahuinya pernah didatangi tetapi penyakit jiwa Eros tidak kunjung pulih.
“Malah ada yang katakan mesti mandi di Buyut Trusmi juga telah tiga kali dikerjakan, ” ungkap Enas.
Iwik yakini bila penyakit masalah jiwa yang terkena cucunya akibat “titisan” konon dahulu saat Eros berumur 7 bln. dalam kandungan, ayahnya memukuli orang hilang ingatan yang ada di depan tempat tinggalnya, dikarenakan orang hilang ingatan itu selalu memukuli pembakaran sampah sampai debu serta asapnya mengotori tempat tinggal. “Nu matak lamun keur hamil kudu ati-ati” ungkap Iwik. ***
sumber : www.pikiran-rakyat.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar