sahabat muslim , Menikah adalah jalan keluar dua insan untuk mewujudkan rasa cinta yang bergejolak dalam hatinya, mencari kebahagiaan serta untuk melestarikan keturunan. Tiap-tiap orang tentunya inginkan pasangan hidup yang baik serta ideal, perilakunya, agamis, serta mengasyikkan tentunya.
Imam Al-Ghazali dalam karangan fenomenalnya kitab Ihya Ulumuddin memberi sebagian panduan supaya kita tak salah dalam pilih wanita, lantaran pilihan yang baik pasti bakal membawa hasil yang baik juga. Di bawah ini sebagian persyaratan sosok wanita yg tidak layak jadikan sebagai istri.
1. Al-Ananah
أما الأنانة فهي التي تكثر الأنين والتشكي وتعصب رأسها كل ساعة
Al-Ananah (sukai mengeluh) yaitu wanita yang banyak mengeluh serta mengadu, senantiasa membalut kepalanya sebagai sinyal sakit. Ini dikerjakan untuk memberi tahu pada beberapa orang kalau dia terasa terbebani dengan tugasan hariannya lantaran malas atau memanglah karakter bawaan yang dipunyainya. Wanita seperti ini bawaannya sukai mengeluh meskipun dikarenakan perkara kecil. Wanita itu berpura-pura sakit agar suaminya tak membebaninya dengan pekerjaan harian. Menikah dengan wanita yang berniat beberapa buat sakit tak ada manfaat sekalipun.
2. Al-Mananah
والمنانة التي تمن على زوجها فتقول فعلت لأجلك كذا وكذا
Al-Mananah yakni wanita yang memberi suatu hal pada suaminya namun sukai mengungkit-ungkit pemberian itu. Kerapkali waktu bicara dia senantiasa mengungkitnya, lebih-lebih lagi waktu berlangsung satu permasalahan, dia senantiasa terasa kalau pemberian suaminya tak sepadan dengan apa yang sudah diberikannya.
3. Al-Hananah
والحنانة التي تحن إلى زوج آخر أو ولدها من زوج آخر وهذا أيضا مما يجب اجتنابه
Al-Hananah yaitu wanita yang sukai merindui, mengungkit-ungkit serta mengingati sisa suami atau anaknya dari suaminya dahulu. (Wanita seperti ini akan tidak menghormati suaminya meskipun suaminya berupaya memuaskan semua kemauannya)
4. Al-Haddaqah
والحداقة التي ترمي إلى كل شيء بحدقتها فتشتهيه وتكلف الزوج شراءه
Al-Haddaqah yakni wanita yang inginkan apa sajakah yang diliatnya waktu belanja (boros) hingga membebankan serta memberatkan suaminya dalam ekonomi.
5. Al-Baraqah
والبراقة تحتمل معنيين أحدهما أن تكون طول النهار في تصقيل وجهها وتزيينه ليكون لوجهها بريق محصل بالصنع والثاني أن تغضب على الطعام فلا تأكل إلا وحدها
Al-Baraqah memiliki dua arti. Pertama, sukai berhias selama saat (melampau atau melebihi batas lumrah) agar berwajah terlihat lebih anggun serta mempersona. Ke-2, wanita yang tidak ingin makan dalam keramaian, serta dia akan tidak makan terkecuali bila sendirian, dia akan menaruh sisi spesifik untuk dianya.
6. Al-Syaddaqah
والشداقة المتشدقة الكثيرة الكلام ومنه قَو�'لَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَي�'هِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ تعالى يبغض الثرثارين المتشدقين
Al-Syaddaqah yaitu wanita yang banyak bicara, melebihi kandungan kepentingan lebih-lebih bicara hal yg tidak utama. Sukai mengupat siapapun bahkan juga suaminya sendiri. Seperti sabda Nabi saw, bahawa Allah murka pada wanita yang banyak bicara hal yg tidak utama. Wallahua’lam.
Imam Al-Ghazali dalam karangan fenomenalnya kitab Ihya Ulumuddin memberi sebagian panduan supaya kita tak salah dalam pilih wanita, lantaran pilihan yang baik pasti bakal membawa hasil yang baik juga. Di bawah ini sebagian persyaratan sosok wanita yg tidak layak jadikan sebagai istri.
1. Al-Ananah
أما الأنانة فهي التي تكثر الأنين والتشكي وتعصب رأسها كل ساعة
Al-Ananah (sukai mengeluh) yaitu wanita yang banyak mengeluh serta mengadu, senantiasa membalut kepalanya sebagai sinyal sakit. Ini dikerjakan untuk memberi tahu pada beberapa orang kalau dia terasa terbebani dengan tugasan hariannya lantaran malas atau memanglah karakter bawaan yang dipunyainya. Wanita seperti ini bawaannya sukai mengeluh meskipun dikarenakan perkara kecil. Wanita itu berpura-pura sakit agar suaminya tak membebaninya dengan pekerjaan harian. Menikah dengan wanita yang berniat beberapa buat sakit tak ada manfaat sekalipun.
2. Al-Mananah
والمنانة التي تمن على زوجها فتقول فعلت لأجلك كذا وكذا
Al-Mananah yakni wanita yang memberi suatu hal pada suaminya namun sukai mengungkit-ungkit pemberian itu. Kerapkali waktu bicara dia senantiasa mengungkitnya, lebih-lebih lagi waktu berlangsung satu permasalahan, dia senantiasa terasa kalau pemberian suaminya tak sepadan dengan apa yang sudah diberikannya.
3. Al-Hananah
والحنانة التي تحن إلى زوج آخر أو ولدها من زوج آخر وهذا أيضا مما يجب اجتنابه
Al-Hananah yaitu wanita yang sukai merindui, mengungkit-ungkit serta mengingati sisa suami atau anaknya dari suaminya dahulu. (Wanita seperti ini akan tidak menghormati suaminya meskipun suaminya berupaya memuaskan semua kemauannya)
4. Al-Haddaqah
والحداقة التي ترمي إلى كل شيء بحدقتها فتشتهيه وتكلف الزوج شراءه
Al-Haddaqah yakni wanita yang inginkan apa sajakah yang diliatnya waktu belanja (boros) hingga membebankan serta memberatkan suaminya dalam ekonomi.
5. Al-Baraqah
والبراقة تحتمل معنيين أحدهما أن تكون طول النهار في تصقيل وجهها وتزيينه ليكون لوجهها بريق محصل بالصنع والثاني أن تغضب على الطعام فلا تأكل إلا وحدها
Al-Baraqah memiliki dua arti. Pertama, sukai berhias selama saat (melampau atau melebihi batas lumrah) agar berwajah terlihat lebih anggun serta mempersona. Ke-2, wanita yang tidak ingin makan dalam keramaian, serta dia akan tidak makan terkecuali bila sendirian, dia akan menaruh sisi spesifik untuk dianya.
6. Al-Syaddaqah
والشداقة المتشدقة الكثيرة الكلام ومنه قَو�'لَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَي�'هِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ تعالى يبغض الثرثارين المتشدقين
Al-Syaddaqah yaitu wanita yang banyak bicara, melebihi kandungan kepentingan lebih-lebih bicara hal yg tidak utama. Sukai mengupat siapapun bahkan juga suaminya sendiri. Seperti sabda Nabi saw, bahawa Allah murka pada wanita yang banyak bicara hal yg tidak utama. Wallahua’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar