Rabu, 24 Agustus 2016

Bangkitlah Dari lembah Dosa ,Bertaubatlah dan Beristigfar.


 Allah membuat manusia bukan sekedar diberikan semua kekuatan jasmaniah tetapi sudah dilengkapi juga kemampuan rohaniah, termasuk juga saat dia berdosa manusia sesungguhnya sudah di beri kekuatan untuk bangkit, dengan bertobat serta menebusnya dengan kebaikan yang semakin banyak.

Inti dosa bukan bahwa Allah membuat dosa lantas setelah beberapa ribu th. baru terpikir oleh-Nya untuk pengampunan dosa, tak ; namun seperti lalat mempunyai dua sayap, di satu sayapnya ada penawar serta di sampingnya ada toksin, demikian juga pada manusia ada dua 'sayap' satu sayap maksiat serta yang satu lagi sayap penyesalan.

Tobat adalah bukti perasaan menyesal. Ini udah sebagai aturan umum kalau bila seorang memukul orang lain jadi selanjutnya ia bakal menyesal serta terasa bersalah, seakan-akan ke-2 sayapnya mengepak dengan cara berbarengan, yakni saat toksin beraksi ada juga antidotnya. Saat ini

pertanyaannya yaitu kenapa dosa itu di buat, kenapa manusia tak di ciptakan saja jadi suci semuanya tanpa ada cela seperti fikiran beberapa orang Kristen. Jawabannya yaitu biarpun ia toksin tetapi lantaran ada karakter mematahkan di dalamnya, jadi ia mempunyai manfaat sebagai penawar.

 Toksin juga jika telah lewat satu sistem jadi itu bakal berperan sebagai obat. Dari sebagian toksin seperti itu sangat banyak diramu jadi obat-obatan. Dari satu kekeliruan seseorang bisa belajar hingga jadi insan yang lebih kuat, yang lebih awas.

Bila tak ada dosa jadi bakal nampak toksin yang lain, yakni toksin keangkuhan yang dengan itu bakal menghancurkan manusia. Jadi tobat bakal berperan menghilangkannya. Tobat bakal menghindari manusia dari bahaya takabur serta ujub.

Bertobat Dengan Perbanyak Istighfar 

Sebagai seseorang mukmin mestilah kita perbanyak istighfar serta tobat pada Allah. Bila satu sayap telah mengepak, berarti kita sudah diperingatkan untuk kembali pada Allah memohon ampun,

 serta setelah itu melakukan perbaikan kekeliruan dengan tak mengulanginya serta menggantinya dengan kebaikan-kebaikan yang baru. Bila junjungan kita yang Mulia Nabi Muhammad saw saja masihlah beristighfar sekurang-kurangnya 70 kali satu hari, jadi terlebih kita yang semestinya lakukan semakin banyak lagi.

 Tobat itu tak bermakna cuma berlaku pada orang yang ketika itu lakukan dosa, namun tobat juga belaku untuk tiap-tiap keadaan sebagai penghadang dari potensi dosa yang mungkin berlangsung masa datang. Ia bakal jadi pelindung, yakni kita yang mengetahui dosa itu sebagai dosa jadi ia semakin lebih waspada untuk menjauhi dosa itu.

Bila kita dengan kesungguhan hati menangis memohon ampunan pada Allah, jadi Allah dengan karakter Ghofurnya bakal memaafkan kita. Seorang yang selalu beristighfar jadi hatinya bakal lihat dosa itu sebagai satu hal yang jijik serta ia tidak mau mendekatinya.

Dengan cara alami umat Islam sudah tertanam rasa jijik bakal daging babi, walau sebenarnya beberapa ribu perbuatan yang lain yang kotor tetap harus dikerjakan. Jadi hikmahnya yaitu Allah sudah menempatkan contoh rasa jijik serta rasa tak sukai pada daging babi, jadi rasa itu jugalah yang perlu ditumbuhkan pada tiap-tiap perbuatan dosa. Serta hal semacam itu dapat dikerjakan dengan tobat serta perbanyak istighfar.

Bila dalam diri manusia sudah tertanam rasa tidak suka pada dosa serta kemudia mengayunkan langkahnya pada perbaikan diri, jadi lama kelamaan seluruh keburukannya bakal menjauh.

Percayalah kalau didalam tobat ada buah-buah yang berlimpah. Ini adalah sumber mata air keberkatan. Pada intinya beberapa wali serta beberapa orang saleh yaitu mereka yang bertobat serta lalu mereka selalu istiqomah dalam tobatnya.

Oleh karenanya kita mesti tingkatkan tobat kita kita jadikanlah amal kita menghadirkan ridho sang Yang memiliki kita. Ingatlah kalau hukuman dari kesalahan akidah kita bakal ditetapkan di akhirat kelak, ketentuan jadi orang Hindu atau Kristen atau jadi orang Islam. Namun orang yang aniaya yang bergelimang dosa serta pelanggaran, didunia ini dapat ia bakal memperoleh hukuman.

Sabda Nabi saw tersebut sangkanya bisa jadikan kita hamba-hamba yang bertobat serta melakukan perbaikan diri.

 " Allah lebih suka pada orang yang bertobat dari pada orang yang haus temukan air, orang yang mandul lantas miliki anak, serta orang yang tersesat lantas temukan jalan. Serta barangsiapa bertobat pada Allah dengan tobat yang baik, jadi Allah bikin lupa dua malaikat yang mengawasi amal itu (Rakid serta Atid), semua anggota tubuhnya, serta tempat dalam tanah (pendam) pada beberapa kekeliruan orang yang tobat serta dosa-dosanya. " (HR Ibnu Abbas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar