Jumat, 05 Agustus 2016

Uang Bukan Segalanya Untuk Bahagia ,,, Keromantisan Bisa Jadikan Keluarga yang bahagia.


KATA orang, jadi pasangan suami istri yang cocok dan romantis itu butuh modal yang banyak. Suami harus mempersiapkan hadiah berupa cokelat atau bunga sepulang kerja atau saat waktu istimewa.

Apabila tak bahaya tuturnya, sang istri favorite bisa ngambek tak karuan. Demikian halnya sebaliknya, sang istri mesti menyiapkan gala dinner keseharian saat menyambut sang suami.

Tentu hal semacam itu sah-sah saja dilakukan, tak ada kelirunya toh buat pasangan bahagia.
Namun, untuk pasangan yang tinggal di gubuk simpel, makan seadanya juga gunakan baju alakadarnya, untuk bahagia bisa sederhana juga.
Waktu suami pulang kerja, istri sudah menunggu untuk dengarkan cerita ceritanya. Mulai dari pergi hingga tiba di rumah. Semua cerita didengarnya dengan khusyu, narasi gemari maupun yang mengharu biru.

Sebaliknya, suami juga demikian. Inginkan selekasnya pulang hanya untuk mendengar apa saja aktivitas istri dan anak anaknya selama seharian. Tawa, tangisan, kelucuan, kemarahan, pertikaian bahkan narasi simpel yang tentu penuh kedalaman makna yang lain.

Terlihat tak paling utama, suami sharing narasi aktivitas pada istri. Kelihatan tidak paling utama, istri berbagi narasi hal hal “sepele” pada suami.

Ya, itu “recalling” namanya. Waktu yang selalu ditunggu.

Demikian nyaman nya punyai pasangan yang mau mendengarkan. Juga sebaliknya demikian bahagianya buat pasangan nyaman mendengarkan.

Hmm, bahagia itu datang pada mereka yang mau membuatnya.
Anak anak juga tak kalah bahagia, karena mereka memiliki kesempatan yang sama, didengarkan orangtuanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar