SUNGGUH MENGAGUMKAN 9 JENDRAL PERANG TERHEBAT DI DALAM SEJARAH ISLAM

1. Khalid Bin WalidKhalid ibn al-Walid (584 - 642), 

Khalid bin Walid, yaitu seseorang panglima perang pada saat pemerintahan Khulafaur Rasyidin yang paling mahsyur serta ditakuti di medan perang dan dijuluki sebagai Saifullah Al-Maslul (pedang Allah yang terhunus). Dia yaitu satu diantara panglima-pangli­­ma perang utama yg tidak terkalahkan selama karirnya.

2. Muhammad Al-Fatih (Mehmed II) 

Sultan Mehmed II atau dikenal juga sebagai Muhammad Al-Fatih (bhs Turki Ottoman : ﺪﻤﺤﻣ ﻰﻧﺎﺛ Meḥmed-i sānī, bhs Turki : II. Mehmet, dikenal juga sebagai el-Fatih (ﺢﺗﺎﻔﻟا), " sang Penakluk " Kejaya­­annya dalam mengalahkan Konstantinopel mengakibatkan banyak kawan serta lawan mengagumi akan dengan kepimpinannya dan taktik & kiat peperangannya yang disebutkan mendahului pada jamannya serta kaedah penentuan tenteranya. Ia adalah anak didik Syekh Syamsuddin yang masihlah adalah keturunan Abu Bakar As-Siddiq.

3. Salahuddin Ayyubi (Saladin) Salahuddin Ayyubi atau Saladin atau Salah ad-Din (c. 1138 - 4 Maret 

1193) yaitu seseorang jendral serta pejuang muslim Kurdi dari Tikrit (daerah utara Irak sekarang ini). Ia membangun Dinasti Ayyubiyyah di Mesir, Suriah, beberapa Yaman, Irak, Mekkah Hejaz serta Diyar Bakr. Salahuddin populer didunia Muslim serta Kristen lantaran kepemimpinan, kemampuan militer, serta sifatnya yang ksatria serta pengampun ketika ia berperang melawan tentara salib. Sultan Salahuddin Al Ayyubi juga yaitu seseorang ulama. Ia memberi catatan kaki serta beragam jenis penjelasan dalam kitab hadits Abu Dawud

4. Abu Ubaidah bin al-Jarrah. 

Abu Ubaidah bin al-Jarrah yaitu Muhajirin dari golongan Quraisy Mekkah yang termasuk juga paling awal untuk memeluk agama Islam. Ia turut berhijrah ke Habasyah (sekarang ini Ethiopia) serta lalu, Ia pindah ke Madinah. Ia ikuti tiap-tiap pertempuran dalam membela Islam. Sesudah meninggal dunianya Nabi Muhammad, Ia adalah satu diantara calon Khalifah berbarengan dengan Abu Bakar serta Umar bin Khattab. Sesudah terpilihnya Abu Bakar sebagai Khalifah, Beliau ditunjuk untuk jadi panglima perang memimpin pasukan Muslim untuk berperang melawan Kekaisaran Romawi. Ia wafat dikarenakan oleh wabah penyakit.

5. Sa'ad bin Abi Waqqas. 

Sa`ad bin Abī Waqqās adalah salah seseorang yang awal masuk Islam serta satu diantara teman dekat utama Muhammad. Kepahlawanan Sa'ad bin Abi Waqqas tercatat dengan tinta emas waktu memimpin pasukan Islam melawan melawan tentara Persia di Qadissyah. Peperangan ini adalah satu diantara peperangan paling besar umat Islam.

6. Tariq Bin Ziyad. 

Tariq bin Ziyad, di kenal dalam histori Spanyol sebagai legenda dengan sebutan Taric el Tuerto (Taric yang mempunyai satu mata), yaitu seseorang jendral dari dinasti Umayyah yang memimpin penaklukan muslim atas lokasi Al-Andalus (Spanyol, Portugal, Andorra, Gibraltar serta sekitarnya) pada th. 711 M

7. Syurahbil bin Hasanah (583-639) 

Yaitu teman dekat Muhammad. Dia adalah satu diantara komandan tersukes dalam pasukan Rasyidin, bertugas dibawah Khalifah Rasyidin Abu Bakar serta Umar bin Khattab. Dia adalah satu diantara komandan lapangan paling utama sepanjang penaklukan Muslim di Suriah, bertugas mulai sejak th. 634 sampai kematiannya pada th. 639 akibat wabah.

8. Abdullah bin Aamir. 

Abdullah bin Aamir yaitu gubernur Busrha (647–656) serta adalah jenderal militer yang begitu sukes pada saat pemerintahan Khalifah Rasyidin Utsman bin Affan. Dia di kenal atas kehebatannya dalam administrasi serta militer.

9. Amru Bin Ash.

Awal mulanya Beliau pernah mengambil sisi dalam peperangan menetang Nabi Muhammad SAW serta golongan Muslim. Ia masuk Islam berbarengan Khalid bin Walid. Enam bln. sesudah masuk Islam, beliau berbarengan Rasulullah SAW menaklukan Mekkah dalam momen Fathul Mekkah. Ia yaitu panglima perang yang bijak dalam mengatur kiat perang. Beliau yaitu panglima perang yang menaklukan Baitul Maqdis serta Mesir dari cengkraman Romawi. Ia lalu dilantik sebagai gubernur Mesir oleh Umar bin Khattab, namun lalu dipecat oleh Khalifah Usman bin Affan. Setelah itu Muawiyah bin Abu Sufyan melantik kembali beliau jadi gubernur Mesir. Panglima Amru mengerahkan tentara yang al-Quran menjujung diujung tombak, ia memakai langkah tersebut dalam pertempuran dengan Ali bin Abi Thalib supaya Ali bin Abi Thalib hentikan serangan.