Rabu, 10 Agustus 2016

Jika Tidak Mau Seperti Ini,, Tolong Jauhi Penggunaan Lensa Mata !!





Mulai dari kemungkinan yang mudah seperti iritasi hingga peluang yang demikian fatal, yaitu kebutaan. Pada pemakaian lensa kontak ditahun. ketiga, persoalan dan keluhan biasanya mulai terlihat. Penelitian ilmuwan dari University Institute of Tropical Diseases and Public Health Canary Islands, University of La Laguna demikian saat terakhir pada 153 permasalahan lensa kontak, beberapa 90 persoalan salah satunya tidak alami tanda sinyal infeksi.

Walaupun tidak ada tanda sinyal infeksi, sebenarnya beberapa 65, 9% lensa terkontaminasi dengan pathogenic acanthamoeba dan 30% amuba di ketahui demikian patogen. Acanthamoeba yaitu tipe protozoa yang banyak di ketahui di tanah dan kerap dijumpai di air bersih. Spesies ini biasanya mengkonsumsi bakteri yang bisa menyebabkan infeksi pada manusia.

Tidak cuma didunia, permasalahan masalah mata karena penggunaan lensa kontak di Indonesia juga mulai terlihat. Satu diantara dokter spesialis mata dari Graha Amerta RSUD dr Soetomo, dr Hendrian D. Soebagyo, Spm mengaku khusus untuk pasien yang ditanganinya, sedikitnya ada 50% pasien yang alami permasalahan mata karena lensa kontaknya terkontaminasi oleh amuba. Tengah 1% pasien alami persoalan berat hingga mengakibatkan kebutaan permanen.

”Ada tiga pasien yang saya tangani alami kebutaan karena penggunaan kontak lensa yang kurang cocok, ” kata dr Hendrian yang juga berpraktik di RS Siloam Surabaya ini.

Masih tetap menurut Hendrian, walaupun tidak ada data pasti mengenai
berapakah jumlah pasien yang alami persoalan karena pemakaian lensa kontak, jumlah masalah itu selalu jadi lebih.

”Kasus keluhan yang paling banyak yaitu iritasi mata karena ketidaktahuan pasien dalam memakai lensa kontak dengan benar dan pengetahuan sekitaran buat perlindungan lensa kontak itu, ” tuturnya.

Hendrian menjelaskan memang permasalahan iritasi mudah bisa pulih lewat langkah keseluruhnya. Namun, banyak persoalan infeksi karena penggunaan lensa kontak meninggalkan sikatrik atau sisa luka di kornea. Untuk sikatrik mudah berbentuk nebula, untuk tengah berbentuk makula, tengah sikatrik berat berbentuk lecoma dan sudah menganggu pandangan pasien. Selain itu bentuk lecoma juga terlihat jelas oleh mata karena tidak tipis dan demikian menganggu pandangan pasien, bahkan dapat juga menyebabkan kebutaan.

Efek lain penggunaan lensa kontak dekoratif, sambung Hendrian, yaitu konjungtivitis atau peradangan pada selaput lendir, alergi, pembengkakan, dan rusaknya kornea mata. Hal semacam ini mengakibatkan turunnya pandangan, dan buat mata lebih peka pada cahaya.

”Bila infeksi sudah menyebabkan kebutaan, tidak ada obat atau operasi yang bisa diakukan kecuali kratoplasti atau pencangkokan kornea, ” tegasnya. Untuk lakukan kratoplasti, urai Hendrian tidak mudah, karena untuk menunggu pendonor kornea juga membutuhkan waktu.

Selain itu, meskipun operasi pencangkokan kornea jalan lancar, selalu ada kesempatan penolakan tubuh pada kornea itu. ”Kebanyakan pasien menggunakan lensa kontak hanya untuk kosmetik saja, mereka tidak pikirkan resikonya” tuturnya.

Hendrian merekomendasikan untuk calon pengguna lensa kontak sebaiknya memperhatikan beberapa hal. Seperti menimbang apakah penggunaan lensa kontak memiliki banyak keuntungan dari pada kerugiannya. Apakah dirinya memiliki narasi alergi, lingkup kerja apakah bersentuhan dengan debu atau tidak. Meskipun bekerja didalam ruangan, jika pasien itu selalu terserang banyak debu lebih baik tidak menggunakan lensa kontak.

Selain itu, perhatikan juga sisi usia. Hendrian berikanlah sebaiknya pada anak-anak, manula, dan pasien degradasi mental sebaiknya tidak.
sekianlah penjelasan tentang bahayanya menggunakan lensa mata...

jika ini menututmu bermanfaat untuk sebagian orang paling dekatmu kusnya wanita (wanita) tolong diberikan ya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar