Sejumlah barang bukti hasil penggrebekan pabrik mie bercampur boraks diamankan di Polres Kulonprogo, Kamis (11/8/2016). (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)
Supaya penemuan makanan beresiko seperti mi boraks di Bantul tak terulang, Balai Besar Pengawasan Obat serta Makanan (BBPOM) DIY berbarengan dengan beberapa pihak bakal mengintensifkan pengawasan pada product pangan olahan.
Diluar itu, kata Kepala BBPOM DIY I Gusti Ayu Adhi Aryapatni, BBPOM akan berupaya menyadarkan beberapa pedagang serta produsen tidak untuk memakai zat beresiko pada makanan, Ari mengungkap kalau terkecuali sosialisasi serta operasi dengan intensitas tinggi, pihaknya dibantu dinas kesehatan serta tubuh ketahanan pangan juga membuat kader pangan. Diinginkan, sesudah kader pangan terbentuk jadi tingkat pemakaian zat beresiko pada makanan dapat ditekan.
“Kami juga bekerja bersama dengan lurah pasar. Harapannya kelak lurah pasar ini dapat menundak lanjuti ke pedagang, ” ungkap dia, waktu dihubungi Harianjogja. com, Jumat (12/8/2016) siang.
Didapati terpisah di Kepatihan, Jogja, Kepala Tubuh Ketahanan Pangan serta Penyuluhan DIY Arofah Noor Indriani menyampaikan, kalau pengawasan pada bahan pangan olahan bukanlah jadi tanggung jawab pihaknya. Walau sekian, tubuh ini mempunyai keharusan untuk ambillah sisi dalam pengawasan pada bahan pangan olahan.
sumber : http://www.harianjogja.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar